Kedua adalah sosok Bunda Siti Hajar AS, yang merawat bayi Ismail as sendirian sampai dia besar tumbuh menjadi dewasa. Merawat, mengasuh, menafkahi, membesarkan dan mendidiknya. Saat Nabi Ismail AS masih bayi, Bunda Hajar pernah panik karena tidak menemukan air. Berlari dari bukit Shafa ke bukit Marwa, mencari air untuk sang bayi.
Doa Nabi Ibrahim kepada anaknya tersebut kemudian terabadikan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an. Semasa hidupnya, Nabi Ibrahim diberikan ujian oleh Allah SWT dengan kesulitan mendapatkan keturunan. Dikisahkan dalam buku Menyinari Kehidupan dengan Cahaya Al-Quran karya Akmal Rizki Gunawan Hasibuan, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah, istrinya, sudah lama
Cinta Nabi Ibrahim, Ismail dan ibunda Siti Hajar yang tanpa syarat. Keteladan Nabi Ibrahim, Ismail dan ibundanya sungguh amat sempurna. Mereka lah hamba-hamba yang demi cintanya pada Allah melakukan pengabdian dan pengorbanan yang tiada banding. Banyak pelajaran yang dapat kita petik, dari perjalanan cinta keluarga Nabi Ibrahim.Ismail tumbuh besar, belajar bahasa Arab, dan menikah dengan suku Jurhum. Ayahnya Ibrahim, dalam beberapa kesempatan datang ke Makkah, dan pada suatu ketika mengajak Ismail untuk membangun Ka’bah sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah. Ka’bah sebelum itu hanyalah berupa sebuah bukit kecil di lembah Makkah.Saat itu, dakwah Nabi Ibrahim tidak diterima oleh masyarakat Babilonia yang masih menyembah berhala. Nabi Ibrahim dan Sarah akhirnya tiba di Baitul Maqdis dan tinggal di Harran. Mengapa Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar di tempat yang? Muslim meyakini bahwa Tuhan memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan Hajar, untuk mencoba kepatuhan perintah Tuhan.Lalu bertambah keyakinan Siti Hajar, dan beliau pun reda akan pemergian Nabi Ibrahim AS, serta menyerahkan semua urusannya pada Allah SWT. Berikutan dari itu, Nabi Ibrahim AS pun terus pergi meninggalkan Siti Hajar. Sehingga sampai di bukit Kuday yang mempunyai lembah, Baginda berhenti sejenak dan melihat kepada keluarga yang ditinggalkannya.
Makkah sendiri merupakan kota suci Islam dan ibukota Provinsi Makkah, Arab Saudi. Umat Islam percaya bahwa al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad. Melalui kajian Terang Jakarta pada (1811), Ustadz Abi Makki menjelaskan sejarah awal mula Makkah yang berkaca pada kegigihan Nabi Ibrahim AS bersama anaknya Nabi Ismail AS.
Hari demi hari Ismail tumbuh dan besar di Mekkah dengan dididik oleh Siti Hajar dan Nabi Ibrahim yang kerap datang dari Palestina. Suatu hari Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah untuk menyembelih anak yang paling dicintainya, Ismail. Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku!
Siti Hajar dikatakan hamba Firaun manakala sumber lain pula menyatakan ‘gundik Firaun’. Padahal Siti Hajar adalah PUTERI FIRAUN yang diserahkan kepada Nabi Ibrahim untuk menebus rasa bersalah Firaun ketika itu yang ingin memperkosa Siti Sarah semasa Nabi Ibrahim dan Siti Sarah di dalam tahanannya. Dengan kuasa Allah setiap kali Firaun